Rabu, 11 Desember 2013

Analisis Organisasi: Lembaga Survei Indonesia (LSI)






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Organisasi adalah sebuah entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar,dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, dan bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan ( Robin.1994). Dalam hal ini LSI sebagai objek analisis mampu memenuhi persyaratan sebuah organisasi, sebab mencakup hal-hal yang menjadi kriteria umum sebuah organisasi seperti, kumpulan individu-individu yang membentuk kesatuan, terdapat koordinasi, dan memiliki sebuah tujuan yang menjadi tujuan bersama sebuah kesatuan.
LSI memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan lembaga-lembaga survei lainnya yang ada di Indonesia sehingga menjadi menarik untuk dianalisis. Adapun keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh LSI diantaranya ;
·         Bersifat independen, non-partisan atau tidak berafiliasi pada partai politik maupun tokoh atau kelompok yang terlibat dalam kontestasi politik,
·         Memiliki kredibilitas dalam melakukan survei seperti;
a.       Akurat, karena mampu memprediksi perolehan suara pemilu dengan tepat. Misalnya, prediksi survei pemilu legislatif dan presiden paling konsisten dengan hasil pemilu 2009 juga sebelumnya di pemilu 2004, quick count pemilu legislatif dan presiden paling akurat, rata-rata selisih paling kecil hanya 0,5% begitu juga sebelumnya di pemilu 2004.
b.      Terpercaya, karena mempunyai komitmen akademis dan berpengalaman panjang melakukan survei opini public secara nasional, rata-rata minimal 5kali. Selain itu, juga berpengalaman melakukan survei pilkada dan quick count di 33 propinsi dan lebih dari 250 kabupaten dan kota diseluruh Indonesia.
c.       Berpengaruh, karena hasil surveinya digunakan kelompok-kelompok strategis untuk menentukan arah kebijakan politik dan kenegaraan.
d.      Secara konsisten mengembangkan focus studi akademik tentang perilaku pemilih di Indonesia, dari pemilu tingkat nasional hingga pilkada di tingkat propinsi, kabupaten kota.
Keunggulan-keunggulan tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan analisis organisasi di Lembaga Survei Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Struktur  dan Desain Organisasi LSI ( Lembaga Survei Indonesia)
Dalam hal ini, LSI ( Lembaga Survei Indonesia) sebagai sebuah organisasi memiliki sebuah bentuk struktur matrik. Struktur matrik adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini juga dapat ditemukan pada agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dll. Kekuatan departementalisasi fungsional terletak misalnya pada penyatuan para spesialis , yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber-sumber daya khusus untuk seluruh produksi. Sedangkan kelemahannya adalah sulit mengkoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka selesai tepat waktu dan tepat anggaran. Karakteristik struktur matrik ia mematahkan konsep kesatuan komando. Karyawan yang berada dalam struktur matrik memiliki dua atasan (misal manajer produksi dan manajer fungsional). Kelemahan utama dari struktur matrik adalah sering menyebabkan kebingungan yang dapat meningkatkan stres karena ada ambiguitas peran sekaligus dapat menciptakan konflik.
Dalam fungsinya, LSI memiliki susunan struktur organisasi:
·         Dewan pembina, ahli/peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) secara rutin dan intensif mengontrol dan mengevaluasi metodelogi dan hasil survei yang dilakukan secara detail, sesuai dengan prinsip-prinsip akademis dan ilmiah.
·         Ketua Dewan Pembina
·         Sekretaris Dewan Pembina
·         Anggota Dewan Pembina
·         Ketua Yayasan
·         Manajemen LSI yang bertugas mengelola kegiatan operasional kantor dan pelaksanaan survei.
·         Direktur Eksekutif
·         Direktur Riset
·         Direktur Komunikasi Publik (Public Affairs)
·         Direktur Keuangan & SDM
·         Peneliti Senior
·         Manager Pemasaran
·         Manager Analisis Data
·         Staff Pengolah Data
·         Manager Instrument
·         Staff Pembuatan Instrument
·         Staff Administrasi & IT
·         Keuangan dan Staff
·         Peneliti dan koordinator area
·         Peneliti
LSI merupakan lembaga penelitian yang didukung sejumlah peneliti ilmu sosial, dan ahli statistik/analis data yang sangat kompoten dibidangnya. Tim Peneliti LSI di kantor pusat memiliki kredibilitas akademik, independen, dan berpengalaman luas dalam survei sosial dan politik,

·         Koordinator Area/Perwakilan Daerah

Selain peneliti tetap yang bertugas di kantor pusat, LSI memiliki 19 orang koordinator wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia. Mereka bertugas mengelola kegiatan operasional survei. Setiap koordinator wilayah mengkoordinasi sekitar 20-50 surveyor (tergantung lokasi survei). Koordinator wilayah dan surveyor adalah staf tidak tetap yang siap menjalankan kegiatan survei berdasarkan kebutuhan. Seluruh surveyor LSI telah memiliki training yang baik dalam bidang survei dan berpengalaman operasional yang cukup luas.

B.     Tinjauan Efektifitas Organisasi LSI
LSI sebagai sebuah organisasi jika ditinjau dari jenisnya, merupakan organisasi profit, lebih tepatnya “quasi-profit organization” dimana bertujuan menyediakan barang/ jasa dengan maksud untuk memperoleh laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para pemilik. LSI memiliki tujuan menyediakan jasa riset bagi berbagai kalangan yang berkepentingan dengan opini publik, terutama yang terkait dengan kontestasi politik seperti pemilihan umum nasional maupun daerah dan pembuatan kebijakan publik yang responsif terhadap aspirasi masyarakat. Data hasil survei akan membantu mengevaluasi dan memperbaiki kinerja pejabat publik, politisi, partai politik, lembaga-lembaga pemerintah, dan lembaga-lembaga sosial-kemasyarakatan. Sebagai organisasi quasi-profit, LSI menyediakan 2 jenis survei yang bersifat komersial, untuk memperoleh laba yaitu survei yang dilakukan atas permintaan individu, kelompok atau lembaga swasta lainnya. Hasil survei ini sepenuhnya untuk klien dan tidak dipublikasikan kecuali klien bersangkutan menghendakinya. Selain itu juga Omibus: pertanyaan titipan. Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menyediakan jasa ‘‘menitipkan pertanyaan’’ yang disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan klien. Ini   adalah cara praktis untuk  mendapatkan data survei berskala nasional maupun lokal dengan biaya  lebih murah. Dan non-komersial , yang dilakukan atas permintaan lembaga-lembaga publik,  baik domestik maupun  international dan untuk  dipublikasikan. Survei  ini  berskala  nasional  dan  dilakukan rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Melihat tujuan-tujuan LSI sebagai organisasi quasi profit, yang memiliki tujuan-tujuan khusus yang telah dijelaskan diatas, dapat dinilai bahwa LSI mampu mencapai tujuan-tujuannya dengan baik. Jika ditinjau dari teori efektifitas organisasi berdasarkan pendekatan pencapaian tujuan yang mengasumsikan bahwa organisasi-organisasi memiliki tujuan akhir dan untuk itu organisasi membagi tujuan-tujuan itu ke dalam bentuk tujuan-tujuan khusus, dan efektifitas organisasi dinilai dari segi bagaimana organisasi mampu mencapai tujuan-tujuan khusus dan tujuan tujuan akhir dari organisasi tersebut, maka LSI sebagai organisasi dinilai efektif dalam menjalankan roda organisasinya dimana LSI memiliki kapabilitas tinggi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini terbukti dengan kredibilitas-kredibilitas LSI dalam melakukan survei dan diakui keakuratannya oleh para ahli riset.
Selain itu, LSI mampu mencapai keefektifan organisasinya dalam mencapai tujuan khususnya dalam memperoleh data opini public yang berguna untuk mengukur apa yang dipikirkan masyarakat, bagaimana mereka menilai kebijakan pemerintah, dan apa pendapat (opini) serta harapan mereka terhadap pejabat/politisi maupun institusi yang ada. Tidak hanya selesai dalam hal memperoleh data, namun dalam hal ini LSI turut membantu dalam mendekatkan keputusan-keputusan publik dengan aspirasi publik, dan elit mengetahui keputusan-keputusan yang kurang populer tapi harus dibuat sehingga perlu dijelaskan kepada publik secara luas. Dengan demikian, pemerintahan demokrasi akan menjadi semakin legitimate, stabil, bertanggungjawab, dan efektif.

KESIMPULAN
Organisasi adalah sebuah entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar,dengan batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, dan bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan ( Robin.1994). Kata kunci yang menjadi kriteria umum sebuah organisasi meliputi, kumpulan individu-individu yang membentuk kesatuan, terdapat koordinasi, dan memiliki sebuah tujuan yang menjadi tujuan bersama sebuah kesatuan.  Dalam sebuah roda organisasi, tentu tidak terlepas dari bagaimana organisasi tersebut dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya dan eksistensinya ditengah-tengah persaingan organisasi yang nantinya akan banyak mempengaruhi bagaimana tingkat efektifitas organisasi tersebut. Untuk itu sebabnya sebuah organisasi membutuhkan sebuah tatanan atau struktur dan desain dari organisasi yang hendak dioperasikan tersebut yang juga akan sangat berpengaruh terhadap efektifitas organisasi tersebut, dimana dari struktur organisasi dan desain organisasi, dapat dilihat dan dinilai sistem kerja, tujuan, dan bagaimana kemampuan organisasi dalam  memproses dan menghasilkan sebuah kebijakan, serta mempertahankan stabilitas dan keseimbangannya.
Dalam hal ini LSI yang telah diketagorikan sebagai sebuah organisasi, khususnya organisasi quasi profit, memiliki struktur organisasi matrik yaitu sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.  Selain itu, bertujuan menyediakan barang/ jasa dengan maksud untuk memperoleh laba dan mencapai mencapai sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para pemilik. LSI memiliki tujuan menyediakan jasa riset yang komersial, untuk memperoleh laba dan memenuhi permintaan klien, non-komersial, yang dilakukan atas permintaan lembaga-lembaga publik,  baik domestik maupun  international dan untuk  dipublikasikan.
Jika ditinjau dari teori efektifitas organisasi berdasarkan pendekatan pencapaian tujuan yang mengasumsikan bahwa organisasi-organisasi memiliki tujuan akhir dan untuk itu organisasi membagi tujuan-tujuan itu ke dalam bentuk tujuan-tujuan khusus, dan efektifitas organisasi dinilai dari segi bagaimana organisasi mampu mencapai tujuan-tujuan khusus dan tujuan tujuan akhir dari organisasi tersebut, maka LSI sebagai organisasi dinilai efektif dalam menjalankan roda organisasinya dimana LSI memiliki kapabilitas tinggi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini terbukti dengan kredibilitas-kredibilitas LSI dalam melakukan survei dan diakui keakuratannya oleh para ahli riset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar